Sifat–Sifat Gelombang
Oleh : Ujang miftahurrahman, S.Pd, Gr
TONON VIDEO BERIKUT
1. Pemantulan atau Refleksi Gelombang
Tentunya sahabat sudah sangat mengerti tentang pemantulan ini, jadi secara garis besar saya rasa kita sudah sepaham. Dalam pemantulan gelombang berlaku hukum pemantulan gelombang:
Besar sudut datangnya gelombang sama dengan sudut pantul gelombang. Gelombang datang, gelombang pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
Refleksi gelombang.
2. Pembiasan Gelombang
Perubahan arah gelombang saat gelombang masuk ke medium baru yang mengakibatkan gelombang bergerak dengan kelajuan yang berbeda disebut dengan pembiasan. Pada pembiasan terjadi perubahan laju perambatan. Panjang gelombangnya bertambah atau berkurang sesuai dengan perubahan kelajuannya, tetapi tidak ada perubahan frekuensi. Peristiwa ini ditunjukkan melalui gambar berikut.
Pembiasan gelombang oleh bidang.
Pada gambar tersebut kecepatan gelombang pada medium 2 lebih kecil daripada medium 1. Dalam hal ini, arah gelombang membelok sehingga perambatannya lebih hampir tegak lurus dengan batas. Jadi, sudut pembiasan (θ2), lebih kecil daripada sudut datang (θ1), sehingga diperoleh persamaan Hukum Snellius sebagai berikut.
atau
atau
Lambang merujuk kepada sudut datang dan sudut bias, dan pada kecepatan cahaya sinar datang dan sinar bias. Lambang merujuk kepada indeks bias medium yang dilalui sinar datang, sedangkan adalah indeks bias medium yang dilalui sinar bias.
Hukum Snellius dapat digunakan untuk menghitung sudut datang atau sudut bias, dan dalam eksperimen untuk menghitung indeks bias suatu bahan.
Pada 1637, René Descartes secara terpisah menggunakan argumen heuristik kekekalan momentum dalam bentuk sinus melalui tulisannya yang berjudul Discourse on Method untuk menjelaskan hukum ini. Cahaya dikatakan mempunyai kecepatan yang lebih tinggi pada medium yang lebih padat karena cahaya adalah gelombang yang timbul akibat terusiknya plenum, substansi kontinu yang membentuk alam semesta. Dalam bahasa Prancis, hukum Snellius disebut dengan la loi de Descartes atau loi de Snell-Descartes.
Sebelumnya, antara tahun 100 hingga 170 Ptolemeus dari Thebaid menemukan hubungan empiris sudut bias yang hanya akurat pada sudut kecil. Konsep hukum Snellius pertama kali dijelaskan secara matematis dengan akurat pada 984 oleh Ibn Sahl dari Baghdad dalam manuskripnya berjudul On Burning Mirrors and Lenses.
Dengan konsep tersebut Ibn Sahl mampu membuat lensa yang dapat memfokuskan cahaya tanpa aberasi geometri yang dikenal sebagai kanta asperik. Manuskrip Ibn Sahl ditemukan oleh Thomas Harriot pada 1602, tetapi tidak dipublikasikan walaupun dia bekerja dengan Johannes Keppler di bidang ini.
Pada 1678, dalam Traité de la Lumiere, Christiaan Huygens menjelaskan hukum Snellius dari penurunan prinsip Huygens tentang sifat cahaya sebagai gelombang. Hukum Snellius dikatakan berlaku hanya pada medium isotropik atau “teratur” pada kondisi cahaya monokromatik yang hanya mempunyai frekuensi tunggal, sehingga bersifat reversibel.
Hukum Snellius dijabarkan kembali dalam rasio sebagai berikut
3. Perpaduan (Interferensi) Gelombang
Interferensi gelombang.
Perpaduan gelombang terjadi apabila terdapat gelombang dengan frekuensi dan beda fase saling bertemu. Hasil interferensi gelombang akan ada dua, yaitu konstruktif (saling menguatkan) dan destruktif (saling melemahkan). Interferensi konstruktif terjadi saat dua gelombang bertemu pada fase yang sama, sedangkan interferensi destruktif terjadi saat dua gelombang bertemu pada fase yang berlawanan.
4. Pembelokan (Difraksi) Gelombang
Difraksi gelombang adalah pembelokkan atau penyebaran gelombang jika gelombang tersebut melalui celah. Gejala difraksi akan semakin tampak jelas apabila celah yang dilewati semakin sempit.
5. Dispersi Gelombang
Dispersi gelombang adalah peristiwa terurainya sinar cahaya yang merupakan campuran dari beberapa panjang gelombang menjadi komponen–komponennya karena adanya pembiasan. Dispersi terjadi karena adanya perbedaan deviasi untuk setiap panjang gelombang, yang disebabkan oleh perbedaan kelajuan masing–masing gelombang pada saat melewati medium pembias. Jika sinar cahaya putih jatuh pada salah satu sisi prisma, cahaya putih itu akan terburai menjadi komponen–komponennya dan spektrum lengkap cahaya tampak akan terlihat.
6. Dispolarisasi Gelombang
Dispolarisasi gelombang adalah peristiwa terserapnya sebagian arah getar gelombang, sehingga hanya tinggal memiliki satu arah saja. Polarisasi hanya akan terjadi pada gelombang transversal, karena arah gelombang sesuai dengan arah polarisasi, dan sebaliknya, akan terserap jika arah gelombang tidak sesuai dengan arah polarisasi celah tersebut.
Pemanfaatan Gelombang
Sangat banyak pemanfaatan dari gelombang dengan mempertimbangkan berbagai sifat gelombang yang ada di sekitar kita. Beberapa di antaranya antara lain:
- Gelombang TV dan radio untuk komunikasi.
- Gelombang micro yang dimanfaatkan untuk memasak makanan atau yang kita kenal dengan microwave.
- Gelombang bunyi yang sangat membantu bidang kesehatan, yaitu ultrasonik pada peralatan USG untuk memeriksa ada tidaknya penyakit.
Besaran-Besaran Gelombang
Besaran–besaran gelombang antara lain:
1. Panjang Gelombang
Panjang gelombang untuk gelombang permukaan air dan gelombang tali.
Ketika kalian mengamati gelombang pada permukaan air, lalu menjatuhkan batu di atas permukaan air, di situlah akan terlihat puncak dan lembah yang disebut dengan panjang gelombang, yaitu jarak dua puncak yang berdekatan atau jarak dua lembah yang berdekatan.
2. Cepat Rambat Gelombang
Cepat rambat gelombang untuk melihat seberapa cepat sebaran gelombang berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
3. Simpangan
Simpangan gelombang.
Selama gelombang merambat, simpangan pada suatu medium selalu berubah-ubah, yaitu mulai dari nilai minimumnya sampai nilai maksimumnya. Nilai maksimum dan minimum diperoleh secara periodik.
4. Amplitudo
Amplitudo gelombang adalah panjang simpangan maksimum.
Amplitudo adalah pengukuran skalar yang nonnegatif dari besar osilasi suatu gelombang. Amplitudo juga dapat didefinisikan sebagai jarak atau simpangan terjauh dari titik kesetimbangan dalam gelombang sinusoide yang kita pelajari pada mata pelajaran fisika dan matematika – geometrika. Amplitudo dalam sistem internasional biasa disimbolkan dengan (A) dan memiliki satuan meter (m).
5. Periode
Periode adalah waktu osilasi yang diperlukan oleh suatu benda untuk kembali osilasi yang semula. Misalkan suatu titik berada di simpangan nol.
6. Frekuensi
Frekuensi adalah banyaknya osilasi setiap detik pada suatu medium. Untuk menghitung frekuensi, seseorang menetapkan jarak waktu, menghitung jumlah kejadian peristiwa, dan membagi hitungan ini dengan panjang jarak waktu. Pada Sistem Satuan Internasional, hasil perhitungan ini dinyatakan dalam satuan hertz (Hz), yaitu nama pakar fisika dari Jerman bernama Heinrich Rudolf Hertz yang menemukan fenomena ini pertama kali. Frekuensi sebesar 1 Hz menyatakan peristiwa yang terjadi satu kali per detik.
Secara alternatif, seseorang bisa mengukur waktu antara dua buah kejadian atau peristiwa (dan menyebutnya sebagai periode), lalu memperhitungkan frekuensi () sebagai hasil kebalikan dari periode (), seperti tampak dari rumus di bawah ini:
dengan f adalah frekuensi (hertz) dan T periode (sekon atau detik).
Selain itu frekuensi juga berhubungan dengan jumlah getaran dengan rumusan:-
Pada perangkat mekanis yang berputar, sering digunakan ukuran frekuensi getaran per menit, disingkat r/min atau rpm. 60 rpm sama dengan satu hertz.
7. Kecepatan Osilasi
Osilasi merupakan variasi periodik terhadap waktu dari suatu hasil pengukuran, contohnya ayunan bandul. Istilah vibrasi atau getaran sering digunakan sebagai sinonim osilasi, walaupun sebenarnya vibrasi merujuk kepada jenis spesifik osilasi, yaitu osilasi mekanis.
Osilasi tidak hanya terjadi pada suatu sistem fisik, tetapi bisa juga di sistem biologi dan bahkan dalam masyarakat. Osilasi terbagi menjadi dua jenis, yaitu osilasi harmonis sederhana dan osilasi harmonis kompleks. Dalam osilasi harmonis yang sederhana terdapat gerak harmonis sederhana, yang bisa terjadi di sebuah benda, molekul, atau atom.
Untuk istilah lain dalam hasil pengukuran kelistrikan, osilasi dapat disebut flicker atau gangguan yang mengubah bentuk gelombang menjadi rusak/cacat.
Kecepatan osilasi untuk mengetahui seberapa cepat terjadi perubahan simpangan pada medium. Pada gelombang transversal, kecepatan osilasinya dilihat naik turun simpangannya, sedangkan untuk gelombang longitudinal, kecepatan osilasinya dilihat dari cepatnya getaran maju mundur.
Nah, itulah ulasan seputar pengertian gelombang dan penjelasan lengkap dibaliknya. Simak selengkapnya pengertian gelombang dan mata pelajaran fisika lainnya melalui berbagai buku yang tersedia di Gramedia! Semoga bermanfaat!